CINTA
Hai. Iya, kali ini seperti di judul. Sepertinya ini bakal singkat. Bukan karena ga sengaja atau lupa blm publish. Ya emang tujuanku menulis blog sesuai dengan keinginanku, aku pingin nulis bab ini dulu ya udah hehe.
Oke, di jurnal hidupku sebagai mahasiswa di tahun yang ke dua ini aku putus dengan pacarku. Gila hidupku tiba tiba hambar, ga ada kesibukan lain setelah jadi asisten praktikum, dan kegiatan kuliah. Ga ada tempat cerita lagi, tentang keluh kesah hidup. Yang biasanya aku bersandar di bahunya, kini hanya bisa pergi ke kafe pesen secangkir coffee vanilla ice, kadang ngerokok. Ya gitu.
Tapi perpisahan ini menurutku ada baiknya karena ternyata semakin ke sini semakin banyak kegiatan dalam dan luar kampus. Banyak tanggung jawab yang harus aku selesaikan, banyak hal yang harus aku pelajari untuk hidup. Mari berandai sejenak jika aku masih bersamanya, aku ga tau bakal bisa selesai atau nggak tugasku. Dengan segala hal yang udah terjadi mungkin ini yang terbaik.
Kata temenku Nizam yang aku simpulkan gini, bangsatnya cinta tuh bisa ngerubah sifat orang saat memandang apapun itu. Entah dari sifat atau kebiasaanku semuanya berubah, mulai kecanduan rokok, mulai sulit dan takut lagi interaksi sama cewe yang baru kenal (kadang salting).
Dear u,
Senyumu memang menawan, sampai saat ini aku masih tertawan.
Perpisahan ini buatku pahit, sepahit espreso 2 shot yang aku minum saat exhibition23
Buatku terjaga, jantungku semakin kencang berdetak untuk melupakan ini semua.
Senyummu bersamanya cukup menjawab.
Pahit bukan berarti hambar dan tidak ada rasa lalu tidak suka.
Semua tergantung bagaimana kita menyikapinya.
Selayaknya pesananku yang biasa pesan kopi vanilla, ternyata ga salah juga mencoba rasa coklat caramel.
Yang baik untukmu, dengan segala isi hatiku juga menyertai.
Akhirnya aku berani melepasmu tanpa pasangan baru, tapi dengan semua orang terdekatku, orang baru, dan kerjaan baru.
Komentar
Posting Komentar