FILOSOFI KESET
Hai semuanya, pada kesempatan kali ini aku akan berbagi pengalaman yang telah aku dapatkan di sekolah tercinta tentang suatu benda yang mungkin kita menganggapnya sebuah benda yang kotor. Yup benda itu terdapat di judul pembahasan kali ini.
Seperti yang kita ketahui keset adalah salah satu benda yang biasa kita pakai untuk membersihkan kaki kita ketika kita ingin masuk ruangan untuk melakuan sebuah aktivitas kita sehari hari. Mungkin kita memandangnya adalah benda mati yang selalu kita kotori dengan kaki kita, namun ketika kita ingin menjadi pribadi yang berpola fikir positif kita tak seharusnnya berfikir seprti itu, seharusnya kita bisa menghargai sebuah keset itu sebagai benda yang bermanfaat untuk diri kita dan orang lain.
Apa jadinya ketika kita hidup tanpa keset ? mungkin ketika kita masuk ruangan akan kotor, atau mungkin untuk kalian para pembaca yang sering menyembunyikan kunci rumah atau ruangan dibawah keset tidak bisa menyembunyikan lagi dibawahnya. Terkadang ada masanya kita harus melihat suatu keadaan dengan sudut pandang yang berbeda, seperti ketika kita menghadapi seorang pencuri yang mungkin sedang mencuri di rumah kita atau tetangga kita, cukup kita kejar dan kita tangkap lalu serahkan ke pihak berwajib, tidak perlu kita pukuli sampai babak belur, kita harus berfikir kedepan juga bagaimana bila kita ada diposisinya yang sedang dipukuli hingga babak belur.
Dari sini aku ingin mengajak teman teman untuk berfikir positif dan bisa membaca situasi sehingga kita bisa hidup nyaman dan kita juga bisa bersifat bijaksana dalam hidup.
Terkadang kita harus meneladani sifat sebuah benda mati seperti keset ini memang benda itu, mati tapi benda itu dapat membuat kaki kita bersih dari kotoran yang menempel di kaki kita, sehingga kita dapat melangkah kedepan dengan bersih.
Keset selamanya akan diam ketika kita injak dan ketika kita kotori tapi apa mereka dapat membuat kaki kita bersih untuk melangkah, seharusnya kita harus bisa seperti keset itu, kita diam ketika kita di injak injak cukup kita doakan semoga dosa dosanya diampuni oleh Sang Pencipta dan semoga mereka yang menginjak injak kita diberi hidayah oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
Seperti yang kita ketahui keset adalah salah satu benda yang biasa kita pakai untuk membersihkan kaki kita ketika kita ingin masuk ruangan untuk melakuan sebuah aktivitas kita sehari hari. Mungkin kita memandangnya adalah benda mati yang selalu kita kotori dengan kaki kita, namun ketika kita ingin menjadi pribadi yang berpola fikir positif kita tak seharusnnya berfikir seprti itu, seharusnya kita bisa menghargai sebuah keset itu sebagai benda yang bermanfaat untuk diri kita dan orang lain.
Apa jadinya ketika kita hidup tanpa keset ? mungkin ketika kita masuk ruangan akan kotor, atau mungkin untuk kalian para pembaca yang sering menyembunyikan kunci rumah atau ruangan dibawah keset tidak bisa menyembunyikan lagi dibawahnya. Terkadang ada masanya kita harus melihat suatu keadaan dengan sudut pandang yang berbeda, seperti ketika kita menghadapi seorang pencuri yang mungkin sedang mencuri di rumah kita atau tetangga kita, cukup kita kejar dan kita tangkap lalu serahkan ke pihak berwajib, tidak perlu kita pukuli sampai babak belur, kita harus berfikir kedepan juga bagaimana bila kita ada diposisinya yang sedang dipukuli hingga babak belur.
Dari sini aku ingin mengajak teman teman untuk berfikir positif dan bisa membaca situasi sehingga kita bisa hidup nyaman dan kita juga bisa bersifat bijaksana dalam hidup.
Terkadang kita harus meneladani sifat sebuah benda mati seperti keset ini memang benda itu, mati tapi benda itu dapat membuat kaki kita bersih dari kotoran yang menempel di kaki kita, sehingga kita dapat melangkah kedepan dengan bersih.
Keset selamanya akan diam ketika kita injak dan ketika kita kotori tapi apa mereka dapat membuat kaki kita bersih untuk melangkah, seharusnya kita harus bisa seperti keset itu, kita diam ketika kita di injak injak cukup kita doakan semoga dosa dosanya diampuni oleh Sang Pencipta dan semoga mereka yang menginjak injak kita diberi hidayah oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
Memang tidak mudah tapi setidaknya kita telah berusaha untuk merubah seorang insan untuk menjadi pribadi lebih baik, dan biarkan Tuhan menentukan arah dan tujuan untuknya.
Yup mungkin sekian pembahasan seputar filosofi, bila ada kesalahan penulisan atau kalimat kurang berkenan di hati pembaca saya mohon maaf sebesar besarnya. Kritik dan saran kami sediakan di kolom komentar
👏
BalasHapus