Manusia Paling Sempurna di Sekolah

               Halo pembaca yang maha benar dan budiman mulai dari yang ganteng sampai yang cantik dan sejenisnya halo semuanya apa kabar ? Baik. Alhamdulillah joss luar biasa, jangan sia siakan keadaan kalian semuanya, pertahankan dengan baik supaya tetap kuat melihat dia atau mantan bahagia dengan yang baru hehe….
                Kali ini dalam karya yang ku kumpulkan aku akan membahas beberapa serba serbi siswa SMK atau yang lebih terkenal dengan sebutan siswa STM atau XTM lebih kerennya lagi sebutannya adalah siswa serba bisa dan losssss duar…..
                Mungkin karya ini akan sedikit menggelitik hati para pembaca yang maha benar dan budiman. Ini adalah pengalaman pribadiku dan campuran dari inspirasi yang kudapatkan dari keseharianku di sekolah tercinta. Ga usah basa basi lagi mari kita masuk kedlamnya ingat wahai para pembaca jangan terlalu dalam karena saya tidak bertanggung jawab bila anda agak kesal, baper atau sejenisnya. Selamat membaca.

Kali ini saya akan membahas seputar organisasi yang sesuai dengan judul, kenapa saya membahasnya ? karena saya adalah pelaku organisasi di sekolah tercinta dan disamping itu saya agak jengkel sama senior. Oleh karena itu saya ingin mengutarakan perasaan saya tentang samua apa yang saya rasakan. Entah sudah menjadi hal turun temurun atau mungkin takdir, kalau nggak takdir ya sudah menjadi hal paten dalam sebuah oganisasi adalah para anggotanya atau yang lebih dikenal sebagai senior itu adalah manusia yang sempurna. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya pasal 1 ayat 1 dan 2 yang isinya adalah “senior selalu benar” itu ayat 1, dan untuk ayat 2 lebih menjengkelkan lagi “kalau senior salah kembali lagi ke pasal 1 ayat 1”
Hai para senior yang maha sempurna dan benar apa alasanmu untuk mengaitkan pasal tersebut dalam organisasi, padahal pada dasarnya organisasi itu satu kesatuan dan satu pemikiran, tapi mengapa engkau malah membuat dirimu seolah olah maha benar didepan anggotamu yang masih atau mungkin bisa dibilang junior.
Oke sialhkan bantah pasal 1 ayat 1 itu digunakan pada saat diklat saja. Diklat boleh keras namun hal yang tidak boleh terlupakan atau hal yang harus difikirkan lagi apakah meteri yang telah kalian buat sampai kepada juniormu ataukah hanya masuk kemudian tertimbun dengan kekerasan yang anda sampaikan ?
Itu masih tentang pasal 1 ayat 1 belum lagi tentang solidaritas yang selalu anda tekankan. Banyak bila kita bahas tentang solidaritas cukup pasal 1 ayat 1 sahaja. Intinya disini adalah makhluk yang sempurna di sekolah adalah para anggota organisasi yang labelnya sudah ada cap senior.
Bukan berarti saya membuat ini merasa sangat jengkel kepada senior saya, saya hanya ingin mengutarakan perasaan saya sahaja, bila mungkin kita sama sama merasakan hal tersebut berarti kita pernah diposisi yang sama. Mengapa saya tidak mengutarakan langsung kepada senior ? karena senior cenderung keras kepala bahwa mereka selalu benar dan pasti banyak yang menjawab "itu demi kepentingan kalian untuk masa depan". Ingat cenderung bukan berarti semuanya atau keseluruhan seperti itu, namun apabila kita mendapatkan senior yang baik dan mau menerima kritikan dari para juniornya maka bersyukurlah.
Teruntuk para seniorku kalian hebat dan kami bangga. kami para juniormu bangga dengan usaha kalian mendidik kami supaya kuat dan tahan banting untuk masa depan, tapi jangan selalu mengedepankan presepsi kalian itu selalu benar.


“Jika anda ingin menemukan manusia sempurna;
Berkecimpunglah dalam organisasi;
 niscaya anda akan menemukannya”
(siswa biasa : Manusia Paling Sempurna di Sekolah)

Kepada para senior yang membacanya waktu dan tempat untuk memberi masukan dan kritikan silahkan pada kolom komentar, dan untuk temen temen yang kesal sama para seniornya silahkan utarakan juga hal apa yang membuat kalian kesal sama senior kalian hehe....

Ini haya sebuah karya biasa, untuk para seniorku tercinta jangan terbawa suasana ya...
Sekian saya siswa biasa dan terima kasih...

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

FILOSOFI KESET

JADI MABA

Suka Duka Jadi Anggota Pengurus OSIS